Friday, August 3, 2012

KORUPSI



KORUPSI
Satu kata penuh makna, banyak orang yang membencinya tapi banyak pula yang secara terang-terangan melakukannya. Entah apa yang mereka pikirkan, apakah memang benar semua itu sudah menjadi kebudayaan?
Jadi teringat kehancuran VOC sewaktu berkuasa dan menjajah negeri kita. Dikabarkan VOC bangkrut karena beberapa pejabat di dalamnya terlibat korupsi. Secara tidak langsung mungkin itulah cikal bakal budaya korupsi di Indonesia. Tapi kita tidak bisa sepenuhnya nenyalahkan semuanya kepada sejarah. Kalau memang ada niat dan komitmen yang kuat untuk tidak melakukan korupsi pasti tidak akan seperti sekarang ini.
Sungguh miris kalau melihat kondisi negeri ini sekarang ini, masalah semakin kompleks sehingga praktik korupsi pun semakin merajalela. Bukan hanya dari kalangan elit politik saja, bahkan sekarang sudah merambah ke ranah pendidikan.
Sungguh saya sangat kaget dan kecewa, ternyata kampus yang selama ini saya rasa tidak ada masalah ternyata menyimpan kebobrokan yang menurut saya sungguh memalukan. Padahal kampus merupakan tempat untuk menuntut ilmu agar kita sebagai generasi penerus bangsa bisa meneruskan perjuangan pahlawan kita. Tapi pada kenyataannya sebaliknya, entah mau mengikuti para politikus di DPR sana atau bagaimana saya juga tidak tahu. Para perwakilan Mahasiswa di organisasi himpunan mahasiswa yang selalu menggembar gemborkan slogan anti korupsi, ternyata ada oknum yang melakukan tindakan yang mungkin bisa dikatakan pungli. Tapi apa beda pungli dengan korupsi, toh ujung-ujungnya sama-sama ingin memperkaya diri dari uang yang bukan haknya. Kejadian ini menjadi  tanparan bagi penanggung jawab himpunan mahasiswa tersebut. bagaimana tidak, organisasi yang selama ini menjadi tanggungjawabnya ternyata telah mencoreng namanya sendiri.
Sebenarnya masalahnya mungkin sepele, hanya tentang perbedaan nominal pembayaran biaya perpustakaan. Kalau mahasiswa langsung membayar ke bank, masing-masing mahasiswa dikenakan biaya sebesar Rp 10.000,-. Dan apabila membayar lewat organisasi tersebut, masing-masing mahasiswa harus membayar uang sebesar Rp 12.000,-. Ini dia yang membuat para mahasiswa bertanya-tanya? Karena dari pihak organisasi tersebut tidak menjelaskan perbedaan nominal antara membayar langsung di Bank dengan membayar di organisasi. Lambat laun karena para mahasiswa merasa dirugikan, akhirnya ada yang mengadukan kepada salah satu dosen di kampus tersebut. Dan setelah dilakukan investigasi dan mediasi dengan penanggungjawab organisasi tersebut, akhirnya mulai terdapat titik terang. Akan tetapi oknum yang melakukan tindakan tersebut masih tetap mengelak bahwa dia tidak melakukannya. Dan dia berdalih dia melakukan tindakan tersebut karena diperintah oleh atasanya. Akan tetapi penanggunjawab organisasi tersebut tidak tahu menahu tentang kebijakan pembayaran yang terdapat selisih tersebut.  Dan dosen yang melakukan investigasi kasus tersebut mengancam akan mempidanakan oknum yang melakukan tindakan pungli tesebut.
Selang beberapa jam setelah investigasi, salah satu perwakilan dari organisasi tersebut membroadcast lewat sms. Dimana isi sms tersebut adalah, bagi teman-teman yang sudah membaya uang pembayaran sebesar Rp 12.000,- harap segera ke tempat organisasi tersebut. Karena sisa uang Rp 2.000,- dari nominal pembayaran yang sudah dibayarkan maka dikembalikan kepada masing-masing mahasiwa yang sudah melakukan pembayaran. Sontak saya pun kaget dan campur ketawa dan dalam hati pun berfikir. Pasti mereka takut setelah akan diancam dipidanakan oleh sang dosen tersebut.
Tapi mungkin ini satu dari banyak kasus yang terungkap yang pernah terjadi. Semoga saja ini menjadi kejadian yang terakhir, bukan kejadian terkhir yang terungkap. Akan tetapi kejadian yang terakhir terjadi di kampus ini. Mau jadi apa nantinya para perwakilan mahasiswa tersebut, kalau sejak masih belajar berorganisasi saja sudah belajar sesuatu yang tidak baik. Semoga kejadian ini menjadi bahan introspeksi buat para perwakilan mahasiswa dan dosen semuanya. Tetap semangat untuk menatap hari esok, kebaikan pasti akan menghampiri kita jika kita selalu melakukan hal baik pula begitu juga sebaliknya. Hidup mahasiswa !


No comments:

Post a Comment